Halaman

Jumat, 03 Februari 2012

Belajar Dari Seorang Tukang Parkir

       Tukang parkir adalah suatu pekerjaan yang mulia, walau pun dimata orang banyak tukang parkir itu adalah suatu pekerjaan yang biasa-biasa saja. Akan tetapi kita dapat mengambil suatu pelajaran dari kegiatan si tukang parkir itu.

       Kita biasa menitipkan kendaraan kita kepada tukan parkir, dan tukang parkir itu menjaga
kendaraan kita sampai kita mengambil nya kembali kendaraan kita. Coba kita lihat, si tukang parkir tersebut memiliki banyak kendaraan baik motor maupun mobil, akan tetapi si tukang parkir itu tidak merasa sombong memiliki kendaraan yang begitu banyak dan apabila kendaraan itu diambil oleh yang punya, si tukang parkir itu tidak sedikit pun merasa sedih. mengapa demikian...??? pasti anda berfikir, “ya iya lah, karena itu bukan kendaraan milik dia”. Nah itu lah yang dapat kita ambil bahwa tukang parkir itu tidak merasa Memiliki akan tetapi ia merasa Dititipi, maka dari itu ia tidak merasa sombong mempunyai banyak kendaraan, karena ia merasa kendaraan itu adalah titipan atau suatu amanah yang harus dijaga, bukan sesuatu yang harus di sombongkan. Begitu juga dengan kita, segala sesuatu yang kita miliki pada hakikat nya adalah suatu titipan atau amanah yang harus dijaga, contohnya: keluarga, teman, harta, jasmani dan rohani kita. Itu semua adalah suatu titipan atau amanah dari Allah.
       Sesuatu titipan atau amanah itu harus dijaga sampai yang punya mengambil nya kembali, apabila amanah itu tidak di jaga, maka yang punya amanah tersebut akan marah pastinya. Jadi kita jangan pernah merasa memiliki, apabila kita merasa memiliki maka siap-siap lah merasa kehilangan, dan apabila kita merasa dititipi, maka kita tidak akan sedih dan tidak akan merasa kehilangan apabila sesuatu amanah itu diambil kembali oleh yang punya. Bahkan kita merasa ikhlas dan senang karena kita sudah selesai menjaga amanah tersebut.
By. Febriandi B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar