Tukang
parkir adalah suatu pekerjaan yang mulia, walau pun dimata orang
banyak tukang parkir itu adalah suatu pekerjaan yang biasa-biasa
saja. Akan tetapi kita dapat mengambil suatu pelajaran dari kegiatan
si tukang parkir itu.
Kita
biasa menitipkan kendaraan kita kepada tukan parkir, dan tukang
parkir itu menjaga
kendaraan kita sampai kita mengambil nya kembali kendaraan kita. Coba kita lihat, si tukang parkir tersebut memiliki banyak kendaraan baik motor maupun mobil, akan tetapi si tukang parkir itu tidak merasa sombong memiliki kendaraan yang begitu banyak dan apabila kendaraan itu diambil oleh yang punya, si tukang parkir itu tidak sedikit pun merasa sedih. mengapa demikian...??? pasti anda berfikir, “ya iya lah, karena itu bukan kendaraan milik dia”. Nah itu lah yang dapat kita ambil bahwa tukang parkir itu tidak merasa Memiliki akan tetapi ia merasa Dititipi, maka dari itu ia tidak merasa sombong mempunyai banyak kendaraan, karena ia merasa kendaraan itu adalah titipan atau suatu amanah yang harus dijaga, bukan sesuatu yang harus di sombongkan. Begitu juga dengan kita, segala sesuatu yang kita miliki pada hakikat nya adalah suatu titipan atau amanah yang harus dijaga, contohnya: keluarga, teman, harta, jasmani dan rohani kita. Itu semua adalah suatu titipan atau amanah dari Allah.
kendaraan kita sampai kita mengambil nya kembali kendaraan kita. Coba kita lihat, si tukang parkir tersebut memiliki banyak kendaraan baik motor maupun mobil, akan tetapi si tukang parkir itu tidak merasa sombong memiliki kendaraan yang begitu banyak dan apabila kendaraan itu diambil oleh yang punya, si tukang parkir itu tidak sedikit pun merasa sedih. mengapa demikian...??? pasti anda berfikir, “ya iya lah, karena itu bukan kendaraan milik dia”. Nah itu lah yang dapat kita ambil bahwa tukang parkir itu tidak merasa Memiliki akan tetapi ia merasa Dititipi, maka dari itu ia tidak merasa sombong mempunyai banyak kendaraan, karena ia merasa kendaraan itu adalah titipan atau suatu amanah yang harus dijaga, bukan sesuatu yang harus di sombongkan. Begitu juga dengan kita, segala sesuatu yang kita miliki pada hakikat nya adalah suatu titipan atau amanah yang harus dijaga, contohnya: keluarga, teman, harta, jasmani dan rohani kita. Itu semua adalah suatu titipan atau amanah dari Allah.
Sesuatu titipan atau amanah itu harus dijaga sampai yang punya
mengambil nya kembali, apabila amanah itu tidak di jaga, maka yang
punya amanah tersebut akan marah pastinya. Jadi kita jangan pernah
merasa memiliki, apabila kita merasa memiliki maka siap-siap lah
merasa kehilangan, dan apabila kita merasa dititipi, maka kita tidak
akan sedih dan tidak akan merasa kehilangan apabila sesuatu amanah
itu diambil kembali oleh yang punya. Bahkan kita merasa ikhlas dan
senang karena kita sudah selesai menjaga amanah tersebut.
By. Febriandi B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar